Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyampaikan, pasien positif virus corona di Indonesia yang meninggal merupakan warga negara asing. Pasien tersebut sudah menunjukkan gejala terpapar virus corona saat masuk ke Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. WNA tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit, akibat sejumlah penyakit berat yang diderita oleh pasien.
"Saat mendarat di tanah air di Ngurah Rai memang sudah didapatkan tanda yang panas." "Tapi akibat dari demikian banyak kompleksnya penyakit yang dia bawa, sehingga kita tidak memutuskan untuk menolak tapi kita bawa ke rumah sakit untuk kita rawat," ujar Yuri, dikutip dari YouTube , Kamis (12/3/2020). Achmad Yurianto membantah jika pemerintah disebut telah menutupi informasi soal pasien corona di Bali dari masyarakat.
Sebab, pihaknya menerima imbauan dari pemerintah Bali agar tak membuka adanya pasien yang positif corona di daerahnya. "Kami setelah menemukan langsung confirm positif langsung memberi tahu dokter penanggung jawab pasien, karena ini bagian dari manajemen layanan perawatan," katanya. "Memang permintaan daerah mengatakan untuk tidak di publish (diumumkan)," ungkapnya.
Sebelumnya, Achmad Yurianto menyampaikan, satu pasien yang positif virus corona meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020). Pasien tersebut merupakan pasien kasus 25 yang merupakan seorang perempuan berusia 53 tahun. "Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020), dikutip dari siaran langsung YouTube .
"Data kita perempuan 53 tahun, ini data yang saya ambil dari rumah sakit," ungkapnya. Ia mengatakan, pasien tersebut berkewarganegaraan asing dan mempunyai penyakit berat sejak masuk rumah sakit. Menurut Yuri, pasien sudah memiliki penyakit seperti diabetes, hipertensi dan paru obstruksi menahun, sebelum terjangkit virus corona.
Yuri membantah, pasien tersebut meninggal dunia disebabkan hanya karena virus corona. Namun, corona ini yang memperburuk kondisi dari pasien yang sebelumnya memang sudah sakit. "Betul bahwa coronavirus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia."
"Ini menyebabkan peluang peluang penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah," jelasnya. Ia menyebut, pasien corona yang meninggal dunia di berbagai negara biasanya akibat penyakit komplikasi. "Tidak pernah kita dapatkan karena coronavirus sendiri, selalu ada komplikasi," katanya.
"Kasus yang kita pelajari yang meninggal di beberapa negara biasanya karena infeksi keseluruhan di pembuluh darahnya, yang disebabkan karena bakteri," jelas Yuri. Dirinya menegaskan, pasien kasus 25 ini meninggal bukan hanya disebabkan karena virus corona. "Bakteri yang semula tidak menimbulkan penyakit akan menimbulkan masalah."
"Jadi bukan karena coronavirus sebagai penyebab utama, tapi itu yang memperburuk kondisinya," jelas Yuri. Mengutip , para ahli meminta melakukan hal hal berikut demi mencegah penularan virus corona, seperti dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC): 1. Cuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik setiap kali baru bersin dan batuk.
2. Hindari juga kerumunan orang, terutama di ruang ruang tertutup. Risiko untuk ikut terinfeksi meningkat drastis ketika ada salah satu orang di kerumunan yang terinfeksi Covid 19. 3. Bersihkan rumah secara menyeluruh menggunakan disinfektan, khususnya area area yang sering disentuh seperti meja, gagang pintu, saklar lampu,toilet, keran dan ponsel untuk membunuh kuman yang mungkin hinggap.
4. Hindari perjalanan yang tidak diperlukan, termasuk pesawat dan terkhusus kapal cruise.