Dampak sampah plastik ternyata bukan hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kesehatan manusia. Apalagi jika banyak yang membuang sampah sembarangan, di mana sampah tersebut akan mengganggu pemandangan dan menjadi menjadi sumber penularan penyakit. Tumpukan sampah yang dibiarkan juga akan menjadi tempat berkembangbiaknya hewan penyebar penyakit seperti lalat, tikus, kecoa dan nyamuk.
Dampak sampah plastik untuk kesehatan juga bisa terjadi ketika Anda bersentuhan langsung dengan sampah. Jika Anda lupa mencuci tangan sampai bersih, kuman di sampah tersebut akan pindah dan masuk ke tubuh ketika sedang makan atau minum. Alangkah baiknya jika Anda mulai mengurangi pemakaian sampah plastik, agar tidak terkena dampaknya bagi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan orang lain.
Dampak Sampah Plastik untuk Kesehatan
Penggunaan barang berbahan plastik memang telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, namun sudah saatnya kita menguranginya, agar sampah plastik tidak semakin menumpuk. Pasalnya ada banyak dampak sampah plastik untuk kesehatan, khususnya bagian pernapasan. Untuk lebih jelasnya, berikut dampak sampah plastik untuk kesehatan yaitu:
- Merusak Jaringan Paru-paru
Tahukah Anda? Ternyata dampak sampah plastik sangatlah besar hingga dapat merusak paru-paru. Apakah anda pernah menonton film dokumenter Plastic In The Air? Ya, pasalnya plastik memang ada di udara dan sering dihirup manusia. Bahkan, ilmuwan memperkirakan jika rata-rata manusia dapat menghirup 11 partikel plastik setiap jam [2].
Mikroplastik sendiri terbentuk dari pecahan benda buatan manusia yang mengandung plastik menjadi potongan kecil, yakni kurang dari 5 mm. Meskipun tidak terasa, namun jika kita sering dan banyak menghirup mikroplastik maka akan merusak jaringan paru-paru.
- Asma
Selain merusak jaringan paru-paru menghirup mikroplastik terlalu banyak juga dapat menyebabkan asma. Apalagi jika plastik tersebut bercampur dengan zat kimia dan zat kontaminan lainnya yang dapat mengubah hormon manusia. Tentu saja hal ini membuat kondisi Anda jadi tidak nyaman dan kesulitan bernapas dengan baik.
- Alergi pada Anak dan Sistem Hormon Manusia Terganggu
Dampak sampah plastik selanjutnya yaitu membuat alergi pada anak dan sistem hormon manusia terganggu. Misalnya pada sampah jenis Polivinil Klorida (PVC) yang biasa digunakan pada kemasan blister, mainan, dan botol deterjen.
Pasalnya jenis sampah plastik Polivinil Klorida (PVC) mengandung bahan kimia beracun seperti timbal, dioksin, bisphenol A (BPA), kadmium, dan merkuri. [1] Kandungan tersebut yang membuat gejala alergi pada anak, sistem hormon manusia terganggu bahkan memicu kanker.
- Menyebabkan Kanker
Dampak sampah plastik juga dapat menyebabkan penyakit kanker, misalnya pada jenis plastik Polyethylene Terephthalate (PET). Jenis plastik ini biasanya digunakan untuk pada kemasan makanan atau minuman karena dapat mencegah oksigen masuk ke dalam makanan dan merusak produk makanan tersebut. Meskipun jenis sampah ini bisa didaur ulang kembali, namun PET memiliki kandungan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Polyethylene Terephthalate (PET) mengandung antimoni trioksida yang bersifat karsinogen [1]. Apabila plastik tersebut terpapar panas, maka senyawa yang dikandungnya bisa terlepas dan masuk ke dalam isi makanan atau minuman, sehingga bahaya untuk dikonsumsi. Pasalnya kandungan dalam Jenis sampah plastik disebut juga dapat menyebabkan kanker.
Kurangi Sampah Plastik dengan BIBER dari AQUA
Untuk menjaga lingkungan dan kesehatan, kita semua harus bergerak mengurangi sampah plastik. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan mulai dari mengurangi penggunaan barang berbahan plastik, mengajak orang sekitar untuk melindungi lingkungan atau membangun komunitas menjaga lingkungan hingga menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle).
AQUA menjadi salah satu perusahaan yang berkomitmen untuk menjaga lingkungan dan mengelola sampah plastik dengan baik agar dampak sampah plastik tidak semakin memburuk. Untuk mewujudkan langkahnya, pada 5 Juni 2018 Danone-AQUA meluncurkan kampanye BIBER atau #BijakBerplastik. Sejak saat itu, AQUA menerapkan tiga kegiatan penting dalam mengelola sampah plastik, dimulai dari pengumpulan, edukasi serta inovasi kemasan.
Pada tahapan pengumpulan, AQUA berencana untuk mengumpulkan serta mengelola sampah plastik lebih banyak pada tahun 2025. Adapun cara melakukannya yaitu dengan meningkatkan program bisnis sosial untuk mengumpulkan serta mengelola sampah plastik. AQUA juga menggunakan teknologi canggih untuk mendukung pengumpulan sampah plastik lebih banyak.
Langkah selanjutnya, AQUA juga mengedukasi masyarakat untuk bijak berplastik. Aqua menetapkan target untuk mengedukasi 100 juta konsumen pada tahun 2025 untuk bisa bijak berplastik. Oleh sebab itu, mereka terus melakukan kampanye di ruang publik dan sekolah, serta berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk sama-sama menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
Selain mengumpulkan dan mengedukasi masyarakat, AQUA juga melakukan inovasi pengemasan produk dengan membuat seluruh kemasannya bisa didaur ulang 100% pada tahun 2025 [3]. Pasalnya hasil inovasi kemasan botol plastik tersebut dinilai aman untuk dikonsumsi serta memenuhi standar yang ditetapkan SNI, BPOM, FSSC 22000 dan halal. Hal ini menjadi inovasi untuk mengurangi sampah plastik dan menjaga kesehatan banyak orang.
Itulah beberapa hal mengenai dampak sampah plastik untuk kesehatan yang bisa Anda ketahui. Dimulai dari diri kita sendiri dengan mengubah kebiasaan kecil sehari-hari untuk menjaga lingkungan dan mengurangi sampah plastik. Kalau perlu, Anda juga bisa mengikuti program BIBER #BijakBerplastik dari AQUA.
Referensi:
- https://www.sehatq.com/artikel/dampak-sampah-plastik-yang-menghantui-lingkungan-dan-kesehatan
- https://www.universaleco.id/dampak-sampah-plastik-terhadap-lingkungan-manusia
- https://bijakberplastik.aqua.co.id/publikasi/inovasi/inovasi-danone-aqua-untuk-menghadirkan-kemasan-yang-ramah-lingkungan/
- https://www.alodokter.com/hentikan-kebiasaan-buang-sampah-sembarangan-dari-sekarang