Astro Sabina Uncategorized BMKG: Prakiraan Musim Hujan di Indonesia akan Dimulai Secara Bertahap Pada Akhir Oktober 2020

BMKG: Prakiraan Musim Hujan di Indonesia akan Dimulai Secara Bertahap Pada Akhir Oktober 2020


Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan, musim hujan di Indonesia akan dimulai secara bertahap di akhir Oktober 2020. Wilayah Indonesia Barat dan sebagian besar wilayah Indonesia, diprakirakan mengalami puncak musim hujan di Januari dan Februari 2021. Deputi Klimatologi BMKG, Herizal mengatakan, musim hujan berkaitan dengan peralihan angin timuran dari Benua Australia (Monsun Australia) menjadi angin baratan yang bertiup dari Benua Asia (Monsun Asia).

Peralihan angin monsun diprediksi akan dimulai dari wilayah Sumatera pada Oktober 2020. Lalu wilayah Kalimantan, kemudian sebagian wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara pada November 2020. Akhirnya Monsun Asia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada Desember 2020 hingga Maret 2021.

Dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 34,8 persen diprediksi akan mengawali musim hujan pada Oktober 2020, yaitu di sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Sebanyak 38,3 persen wilayah akan memasuki musim hujan pada November 2020, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Sementara itu, 16,4 persen di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTB, NTT, dan Papua akan masuk awal musim hujan di Desember 2020.

Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis awal musim hujan (periode 1981 2010), maka awal musim hujan 2020/2021 di Indonesia diprakirakan mundur pada 154 ZOM (45%), sama dengan normal pada 128 ZOM (35%), dan maju pada 68 ZOM (20%). Apabila dibandingkan terhadap rerata klimatologis akumulasi curah hujan musim hujan (periode 1981 2010), maka secara umum kondisi musim hujan 2020/2021 diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya pada 243 ZOM (71%). Namun, sejumlah 92 ZOM (27,5%) akan mengalami kondisi hujan atas normal (musim hujan lebih basah).

Yaitu curah hujan musim hujan lebih tinggi dari rerata klimatologis dan 5 ZOM (1,5%) akan mengalami bawah normal (musim hujan lebih kering), yaitu curah hujan lebih rendah dari reratanya). Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim, Dodo Gunawan mengimbau, masyarakat tetap untuk mewaspadai wilayah wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih awal. Yaitu di sebagian wilayah Sumatera dan Sulawesi, serta sebagian kecil Jawa, Kalimantan, NTB, dan NTT.

Perlunya peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dini untuk wilayah wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan lebih basah dari normalnya. Yaitu di Sumatera, Jawa dan sebagian kecil Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. Selain itu, perlu diwaspadai pula wilayah wilayah yang akan mengalami awal musim hujan sama atau sedikit terlambat (10 20 hari).

Terutama di wilayah wilayah sentra pangan seperti Jawa, Bali, NTB dan Sulawesi. Masyarakat diharapkan dapat lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim hujan. Terutama di wilayah yang rentan terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Kepala BMKG, Dwikorita menekankan, perlunya kewaspadaan dan penyiapan secara lebih dini dan optimal untuk upaya mitigasi oleh para pemangku kepentingan. Selain itu, juga Pemerintah Daerah yang wilayahnya diprakirakan akan mengalami musim hujan lebih maju atau lebih basah. Mitigasi tersebut dengan melakukan pengelolaan tata air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Antara lain dengan upaya seperti berikut:

1. Memenuhi dan menyimpan air lebih lama ke danau, waduk, embung, kolam retensi 2. Penyimpanan air buatan lainnya 3. Penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih.

Masyarakat diimbau agar terus menerus memonitor informasi terkini dari BMKG. Layanan informasi tersebut dapat diakses melalui: Ataupun melalui sosial media @infobmkg dan aplikasi mobile phone info BMKG.

Masyarakat juga bisa langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post