Foto seekor paus pembunuh viral di media sosial karena membawa anaknya yang sudah mati selama 17 hari. Kabar terbaru, kini paus pembunuh tersebut dikabarkan kembali melahirkan. Berdasarkan laporan Centre for Whale Research in Washington, hewan bernama Tahlequah itu terlihat bersama bayinya di timur Selat Juan de Fuca, perairan AS.
"Hore! Bayinya nampak sehat dan dewasa sebelum waktunya. Berenang penuh semangat di samping induknya di hari kedua berenang dengan bebas," ujar organisasi di situs resminya. Peneliti menerangkan, bayi Tahlequah diyakini lahir pada Jumat (4/9/2020), yang ditandai sirip di punggung yang mulai tegak. Sirip itu dilaporkan setidaknya butuh waktu satu atau dua hari untuk ditegakkan setelah membengkok karena berada dalam rahim induknya.
Tahlequah sendiri menjadi perhatian setelah pada musim panas 2018 menggelar "tur berkabung" selama 17 hari. Dilansir Sky News Minggu (6/9/2020), dia membawa anaknya yang mati menempuh jarak hingga 1.600 km dan menuai perhatian dunia. Paus pembunuh itu dilaporkan hamil lagi pada Februari tahun lalu.
Pada Jumat, pengamat menyatakan mereka melihat bayinya. Ketika para peneliti menindaklanjuti laporan tersebut, mereka menerangkan keduanya terlihat saat melintasi perbatasan di Kanada. Tahlequah disebut terpisah dari kawanannya dan merupakan "sosok yang tidak ingin didekati", sehingga ilmuwan hanya melihatnya selama beberapa menit. "Kami berharap bayinya ini menjadi kisah kesuksesannya," kata pusat penelitian paus itu, yang menyatakan saat ini kematian pada bayi paus mencapai 40 persen.
Kemudian terdapat persentase besar dalam hal kegagalan kehamilan yang menimpa induk paus pembunuh karena kurangnya nutrisi.