Astro Sabina Lifestyle Hukum Mengenai Mimpi Basah Saat Puasa dan Apa yang Harus Dilakukan

Hukum Mengenai Mimpi Basah Saat Puasa dan Apa yang Harus Dilakukan


Berpuasa adalah kewajiban yang harus dipatuhi oleh umat Islam selama bulan Ramadhan. Praktik berpuasa tidak hanya memiliki makna spiritual yang dalam, tetapi juga membawa berbagai manfaat kesehatan.

Namun, perlu diingat bahwa terdapat beberapa tindakan yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan intim, atau sengaja mengeluarkan air mani.

Bagaimana jika seseorang mengalami mimpi basah ketika sedang berpuasa? Apakah mimpi basah membatalkan puasa? Dan apa langkah yang sebaiknya diambil jika mengalami mimpi basah saat berpuasa? Inilah penjelasannya.

Mimpi basah terjadi ketika seseorang bermimpi melakukan hubungan intim atau melakukan aktivitas lain dalam mimpi yang mengakibatkan keluarnya air mani secara tidak disengaja. Biasanya, hal ini dialami oleh remaja yang sedang mengalami masa pubertas, meskipun juga dapat terjadi pada orang dewasa.

Para ulama telah menyepakati bahwa mimpi basah tidak membatalkan puasa. Ini disebabkan oleh fakta bahwa mimpi basah terjadi di luar kendali manusia.

Meskipun air mani yang keluar saat berpuasa bisa menjadi penyebab pembatalan puasa, itu hanya terjadi jika disengaja, seperti dalam hubungan seksual, masturbasi, dan tindakan serupa.

Hal tersebut sesuai dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma, mereka berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendapati waktu fajar (waktu Shubuh) dalam keadaan junub karena bersetubuh dengan istrinya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.”

Dari hadis ini, kita memahami bahwa Nabi Muhammad tidak membatalkan puasanya meskipun beliau berada dalam keadaan junub setelah berhubungan badan dengan istrinya pada malam hari. Lebih lagi, hal itu juga berlaku jika junub terjadi karena mimpi basah yang tidak disengaja.

Oleh karena itu, jika seseorang mengalami mimpi basah saat berpuasa, puasanya tetap sah dan tidak perlu diganti atau membayar fidyah. Namun, penting bagi mereka untuk segera mandi wajib atau mandi junub guna membersihkan diri dari najis air mani dan memungkinkan pelaksanaan shalat.

Mandi wajib atau mandi junub adalah mandi dengan tujuan membersihkan diri dari hadats besar akibat junub, haid, atau nifas. Mandi tersebut dilakukan dengan menyiramkan air bersih dan suci ke seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga kaki.

Ini dia tata cara untuk mandi wajib:

  • Membaca niat untuk mandi wajib karena junub.
  • Mengucapkan basmalah dan berdoa.
  • Mencuci kedua telapak tangan hingga bersih.
  • Membersihkan kemaluan dan bagian tubuh yang terkena najis air mani.
  • Melakukan wudhu seperti dalam wudhu untuk shalat, kecuali mencuci kaki.
  • Memastikan air mencapai seluruh kepala dan rambut.
  • Membasuh seluruh bagian tubuh kanan dengan air.
  • Membasuh bagian tubuh yang tersisa dengan air.
  • Membasuh seluruh bagian tubuh kiri dengan air.
  • Membersihkan kaki kanan dan kiri dengan air.
  • Mengucapkan doa setelah selesai mandi wajib.

Mandi wajib harus dilaksanakan dengan penuh kewaspadaan untuk memastikan tidak ada bagian tubuh yang terlewat atau air yang masuk ke dalam mulut atau hidung, yang dapat mengakibatkan pembatalan puasa. Jika terjadi kelalaian atau air masuk ke dalam mulut atau hidung, maka mandi wajib harus diulang.

Selain itu, mandi wajib juga perlu dilakukan dengan segera agar tidak terlewatkan waktu shalat. Jika seseorang mengalami mimpi basah setelah shalat subuh, maka ia harus mandi wajib sebelum shalat zuhur. Jika mimpi basah terjadi di siang hari, mandi wajib harus dilakukan sebelum shalat ashar.

Itulah penjelasan tentang hukum mimpi basah dan langkah yang harus diambil jika mengalaminya saat berpuasa. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan dapat menambah pemahaman kita tentang hukum Islam. Allah SWT yang Maha Mengetahui yang benar.

 

 

 

 

Related Post